Articles by "Dunia"


canindonesia.com - Sebuah penampilan yang sangat impresive dari Atai Umurzakov, seorang penari Robotic Breakdance asal Kyrgyzstan Ukraina dalam event Ukaine Got Talent beberapa tahun lalu. Penampilan Atai menarik perhatian Dunia karena ekspresinya sangat mirip robot yang kaku dan dingin. 

Lebih dari itu Atai yang berusia 21 tahun ini berhasil membuat terharu penonton karena menampilkan kisah krisis lingkungan hidup yang menakutkan dan harapan dimasa yang akan datang. Dewan juri dan penonton dibuatnya terpaku dan sebagian mereka meneteskan air mata.

Atai menjadi pahlawan bagi Kyrgyzstan. Ia memukau publik dan memenangkan Cesco Slovensco Ma Talent Versi Ceko dan Slowakia. Seluruh dunia menyaksikan penampilan terbaiknya.  Ia akhirnya sampai ke final Ukaraine's Got Talent.


inilah penampilannya :



Moersi di Dalam Penjara Rezim Kudeta Berdarah

canindonesia.com - (dunia) Salafi adalah sebuah gerakan Islam yang dinisbahkan kepada pemurnian ajaran Islam. Di indonesia, gerakan salafi mengklaim diri sebagai pengawal sunnah. Mereka melakukan pemurnian ajaran Islam dari perbuatan kurafat, bidah dan syirik. Melalui propaganda dan ajarannya, gerakan ini kerap bersikap keras kepada selain dari kelompok mereka.
Di beberapa tempat, termasuk di Aceh, Salafi bahkan diusir dari perkampungan oleh masyarakat setempat karena dianggap selalu berbeda dan sering menuduh sesat kepada masyarakat.

Jamaah Salafi dituding berusaha memisahkan ummat Islam dengan ulama lain selain dengan ulama dari kalangan mereka sendiri. Bahkan dalam beberapa pernyataannya, salafi berhadapan dengan isu besar ummat Islam di Indonesia termasuk aksi Bela Islam 212. Beberapa Aksi Bela Islam di Indonesia adalah aksi terbesar dalam sejarah ummat manusia yang menuntut pemerintahan Jokowi bersikap tegas dan adil kepada penista agama. Aksi ini menjadi perhatian terbesar di seluruh dunia.

Dalam beberapa pernyataan melalui video pendek, ‘ustad sunnah’ Salafi mengolok-olok dan menyebut gerakan aksi bela Islam yang menghadirkan ummat Islam berjumlah jutaan orang sebagai perbuatan bathil dan bodoh. Demo tidak pernah diajarkan oleh Rasulullah. Untuk palestina, sampai kiamatpun tidak akan menghasilkan apa-apa, kecuali macet dan kerusakan” kata mereka.

Diduga pendukung salafi membagikan info grafis yang menyebutkan ulama mereka adalah ulama sunnah dan ulama lainnya bukan ulama sunnah. Pernyataan ini dikecam oleh netizen yang mengkhawatirkan semakin jauh dari persatuan ummat.

Beberapa info grafis yang mereka bagikan di sosial media, menunjukkan sikap mereka mendukung pemerintahan Jokowi dengan dalil bahwa pemerintah haram untuk di demo. Pernyataan tendensius kontraproduktif disuarakan ditengah kemarahan rakyat atas kondisi sosial politik ummat Islam di Indonesia yang mengkhawatirkan atas kebijakan represif pemerintah yang menangkapi para ulama yang dicintai ummat.

Salah satu akun pendukung salafi di sosial media mengatakan, wajib bagi kita mendukung pemerintahan meskipun pemerintah memukul kita dan merampas harta kita’.

Apa yang terjadi di Indonesia, ternyata juga pernah terjadi di Mesir. Jamaah Salafi Mesir juga mengharamkan Demo kepada pemerintah yang sah Hosni Mubarak, meskipun zalim.
Namun dalam perkembangan politiknya Salafi akhirnya mengambil peran dengan menjadi partai politik bernama An Nur dan ikut serta dalam pemilu.
Partai Salafi An Nur mempertahankan sikapnya dengan bersikap keras bahkan di parlemen. Mereka suarakan azan di ruangan sidang saat digelar sidang dewan. Mereka juga konsisten menggunakan atribut Islam dan tentu saja mengharamkan demo.

Namun saat kudeta berdarah terjadi, dan ribuan rakyat Mesir dibunuh oleh kudeta berdarah jendral As Sisi, Partai An Nur ini malah lebih mendukung kudeta berdarah dari pada kepemimpinanan ummat yang diraih oleh ummat Islam melalui demokrasi paling demokratis pertama di Mesir, dimana seluruh ummat Islam terlindungi dan penjara dikosongkan dari ulama-ulama yang dituduh makar. Pemimpin Mesir baru hasil pemilu, presiden Muhammad Moersi dikudeta. Partai An Nur setuju Kudeta, kudeta lebih kasar dari sekedar demonstrasi.

Sebagian besar pimpinan partai An Nur setuju mendukung As Sisi dan menyebutkan Ikhwanul Muslimin telah tamat.
Para pengamat Timur tengah mengatakan tak ada alasan apapun yang sah mereka (Salafi) boleh membelakangi ummat Islam Mesir.

Salafi An Nur dan Salafi di Indonesia mungkin punya sikap yang sama terhadap Isue ummat Islam. Dalam kontek pemerintahan Jokowi dan ummat Islam disisi lain, Salafi di Indonesia bisa berubah menjadi partai politik, dan kembali berhadapan dengan  ummat Islam demi sebuah ambisi.
Sikap keras dan kakunya Salafi selama ini ternyata tidak masuk dalam radar kriteria pemerintah sebagai ormas atau jamaah yang diincar untuk dibubarkan karena  membahayakan keutuhan negara.

Sebelumnya, ustadz sunnah salafi bernama Syafiq Basalamah melontarkan tuduhan, Ikhwanul Muslimin adalah ibu dari teroris ISIS. Pernyataan ini langsung mendapat respon dari Ulama moderat Saudi, bahwa, selama ini justru Salafilah yang lebih memenuhi ciri ISIS, dengan segala sikap kaku, keras, dan suka mengkafirkan. Sedangkan Ikhwanul Muslimin dalam sejarahnya justru secara aktif mendukung Indonesia merdeka dan berjuang dengan cara paling elegan tanpa senjata. Tuduhan Salafi ini tentu berbahaya bagi Ummat Islam.


canindonesia.com (profil) Memberikan manfaat bagi orang lain, itulah yang ingin dipersembahkan seorang perempuan bernama Rina Suryani Oktari, Putri Aceh yang akrab dipanggil Okta. Perempuan kelahiran 1983 ini menjadi koordinator Klaster Riset Disaster Education and Management, Tsunami & Disaster Mitigation Research Centre (TDMRC) Universitas Syiah Kuala. Sebuah lembaga mitigasi kebencanaan yang dibentuk pasca musibah Tsunami menerjang Aceh tahun 2004 silam.

Jabatan profesi ini menjadikan dirinya aktif bersosialisasi soal kebencanaan baik ditingkat lokal maupun di forum internasional.

Salah satu yang paling berkesan bagi Okta adalah saat dirinya ditunjuk sebagai Convenor pada acara International Climate Change di Roterdam Belanda tahun lalu.

“Saat itu saya bertindak sebagai convenor sejak bulan Maret 2015 sebagai reviewer Abstrak maupun proposal Special Session yang masuk. Di sana saya menyusun agenda atau jadwal program untuk tema Disaster Risk Reduction dan menjadi pembicara untuk sesi Disaster Prepardness dan memfasilitasi Round Table Discussion” kata Okta saat ditemui di sela aktivitasnya sebagai Dosen Universitas Syiah Kuala.

Istri dari dr. Maimonar ini juga menjadi juri untuk Young Scientist Best presentation award dalam even dimaksud. Total peserta yang hadir 1700 orang dari lebih dari 100 negara.
Pekerjaan yang sangat berat tentunya, karena abstrak dan proposal yang masuk juga banyak. Ada sekitar 900 abstrak dan 190 proposal yang masuk.
Menariknya, Okta adalah satu-satunya Convenor dari Indonesia dari total 50 convenor yang ada.

Perempuan energik ini menceritakan pengalamannya diundang menjadi reviewer di beberapa jurnal internasional bereputasi.
“Ada artikel atau paper yang authornya dari Harvard University yang Okta review untuk dinilai apakah accepted untuk mengikuti conference atau nggak, afiliasinya Harvard University, tapi tidak ditulis apakah mahasiswa atau malah professor “ katanya rendah hati.

Okta juga menyebutkan ada beberapa kegiatan yang sangat membuat dirinya berkesan, diantaranya lawatannya di Islamabad dan Kashmir pada tahun 2006 dalam acara Training disaster management; Kyoto Jepang tahun 2014, pada acara Pan Asia Risk Reduction (PAAR) Fellowship program; juga di Rotterdam tahun 2016 pada event Adaptation Futures.

Sebagai ibu dari lima orang anak, Okta ternyata masih mendapat beberapa amanah  lain, diantaranya, sebagai Kepala Bagian Family Medicine, fakuktas kedokteran Unsyiah, Kepala Laboratorium Disaster Education, TDMRC Unsyiah,
Anggota Pusat Pengembangan Pembelajaran, Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M) Unsyiah.
Okta ditunjuk sebagai Fasilitator Nasional, Sekolah/ Madrasah Aman Bencana (SMAB), terlibat aktif di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Pada saat yang sama menjabat sebagai Humas pada Rumah Amal Masjid Jami' Unsyiah. Tentu sangat melelahkan.


Bagi okta, kelelahannya ini terobati karena motivasi ingin memberikan manfaat bagi orang lain, khususnya kelompok yang rentan saat bencana terjadi, termasuk anak-anak, ibu-ibu, juga kaum difable. “itulah sebabnya, fokus riset yang saya lakukan selama ini lebih ke pendidikan kebencanaan. Bagaimana upaya untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana, termasuk komunitas sekolah” 

Rina suryani oktari adalah salah satu SDM Aceh yang telah menarik perhatian dunia melalui aktivitas dan kepakarannya di bidang mitigasi bencana. 





















canindonesia.comKejadiannya serasa baru saja berlalu, Rabu tengah tahun 1972 itu, kelas 4 SD Tringmeuduro - (pedalaman Aceh Selatan) - nyaris kosong yang datang hanya 6  dari 14 murid,  - berhari hari hujan tumpah ruah, air meluap dan teman teman saya diseberang sungai - tidak dapat menyeberang datang.

Ayah mengatakan tidak ada alasan untuk tidak ke sekolah, tidak perlu berpayung daun pisang - ke sekolah berpayung hitam (kemewahan kala itu), dan   karena keseharian  tidak memakai selop,  tiap kali ke sekolah yang mengharuskan berselop - adalah siksaan bagi telapak kaki.

Dari 6 orang guru hari itu hanya 2  yang datang,  Pak Adam (kepala sekolah), dan Ibu Syahminar.  Pak Adam memberi tugas berhitung di kelas 6, tugas mengarang di kelas 5, dan mengajar sejarah di kelas 4 kami.
Pak Adam mengambil atlas besar yg tergantung di dinding, menggantung pada papan tulis dan  berceritera sejarah benua Amerika, begitu hidup  -  seolah pernah ke Dakota, Iowa, dan DC. sungguh saya terkesima.

Bagi saya pada mulanya Pak Adam adalah sosok berselaput misteri dikarenakan cara dan logat bahasa yang tidak lazim bagi dialek Tringmeuduro,  - (belakangan saya tahu beliau berasal  dari Bireun, dari Aceh Utara,  datang menjadi guru SD di kampung kami  dan menikah dengan anak Toke Ganti).

Tringmeuduro 1972 adalah lembah pedalaman yang sejuk, sering dilingkup kabut pagi, suara gemuruh hewan rimba,  rerumputan tumbuh di jalanan  tanah, sawah subur dan sungai jernih bebatuan membiarkan ikan dan udang meliuk sepanjang kaki bukit.

Bila malam luruh, rumah akan diterangi "panyot",  lampu minyak tanah disangkut di dinding, - (lampu "strong king" hanya dimiliki 2 atau 3 rumah adalah kemewahan tiada tara).
Kalau berjalan malam banyak orang membawa "suwa" (daun kelapa yg dikeringkan  diikat bulat dan dibakar sambil dikibas kibas, utk menerangi gulita.

Datang dari tempat yang "jauh"  butuh 3 hari perjalanan darat kala itu, - Pak Adam (yang akrab dengan Ayah sesama guru) selalu necis, rambut tersisir rapi beraroma minyak Tancho.
Kalau mengajar sering berbaju putih terseterika rapi (karena dikanji dan diblau), bercelana rapi bersandal kulit, rasanya sangat sempurna (banyak kami ingin menjadi guru sepertinya).
Gaya bertutur yang lembut dan teduh membuat kami merasa terlindungi dan hormat hingga nyaris tidak berani menatap wajahnya.

Pada akhir pelajaran hari itu -  (yang hanya sekitar 50 menit) - , saya ingat ...sambil menatap kami Pak Adam mengatakan perjalanan hidup ini seperti impian, setiap kalian boleh - dan harus bermimpi setinggi  tingginya karena itulah pedoman perjalanan, tapi  impian itu tidak bisa diraih tanpa pendidikan, dan kelak pada masanya kita ingin maju seperti Amerika, tapi tetaplah Aceh seperti sediakala, - (ucapan yang kala itu terasa biasa biasa saja).

Kemarin saya berdiri beberapa meter persis di depan pintu White House -  simbol AS,  - serta.. menjadi presenter sebagai bagian dari salah satu konferensi tahunan bidang paru yang sangat prestisius saat ini :  American Thoracic Society International Conference - yang diselenggarakan di DC.

DC ibukota Amerika Serikat di musim panas 2017, kota yang aristrokat,  dalam ruangan museum di DC saya seperti mendengar kembali cerita  Pak Adam -  tentang  kearifan, kesetiaan pada kaum, kehormatan dan tragedi kemanusiaan kaum Indian.

Sungguh tidak tergapai dalam imajinasi kanak kanak kala itu - (saya ingat betul diluar kelas hujan deras mendera dan suara petir bergemuruh menerkam bumi) - pada akhir ceritera 45 tahun lalu ltu P. Adam mengatakan kita orang Aceh tidak boleh  bernasib  Indian, kita ingin maju seperti Amerika, tapi tetap menjadi Aceh seperti sedia kala.

Di musium  DC hari itu saya  terhenyak, 45 tahun yang tertinggal -  rasanya baru saja berlalu. . .
...old teacher never die, he just fade away...

(ditulis oleh DR. dr. Mulyadi Sp. P (K), mantan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala)


canindonesia.com-Raja Salman bin Abdul Aziz menerima kunjungan pertama presiden Amerika serikat Donald Trump dalam sebuah upacara resmi. Dalam kesempatan itu Raja menyampaikan kesedihannya atas kehancuran Suriah kepada Presiden Amerika Serikat itu.
Kehadiran Trump di kerajaan minyak itu juga menarik gelombang protest milisi Houti di yaman. Houti adalah milisi syiah yang pernah diserang oleh pasukan Saudi saat berusaha mengkudeta pemimpin konstitusionil Yaman beberapa waktu lalu.

Pasca kematian Raja Abdullah, Arab Saudi merupakan pendukung utama pasukan pemberontak di Suriah. Raja menyampaikan kesedihannya saat bertemu Trump di Riyadh.

"Suriah juga dulu adalah salah satu negara paling maju," kata Raja Salman kepada Trump, menurut laporan pers Gedung Putih seperti dikutip dari Independent.

"Kami menyekolahkan profesor kami di Suriah. Mereka melayani kerajaan kami. Sayangnya, mereka juga membawa kehancuran ke negara mereka sendiri. Anda bisa menghancurkan sebuah negara hanya dalam hitungan detik, tapi butuh banyak usaha untuk mengembalikannya," kata Raja Salman.

Iran menjadi salah satu penyebab konflik itu semakin memanas. Keterlibatan milisi syiah di negeri indah itu telah menyebabkan kehancuran dan kematian yang besar, kata pengamat independen.
Perang saudara di Suriah telah berlangsung selama lebih dari enam tahun, antara pasukan Bashar al-Assad yang berafiliasi dengan syiah Iran dan lebanon, pemberontak anti-pemerintah, dan kehadiran pasukan ISIS dan kelompok-kelompok yang terkait dengan al-Qaeda.

Arab Saudi dan Turky, dengan dibantu beberapa negara muslim lainnya memberikan bantuan militer dan keuangan yang signifikan kepada beberapa kelompok pemberontak. Suriah bahkan menjadi isue utama dalam politik dalam negeri kerajaan itu.



canindonesia.com -

Kemenangan tentara rezim Suriah atas Aleppo Timur disambut meriah oleh Presiden Iran, Hasan Rowhani dan sekutunya Presiden Rusia Vladimir Putin. Mereka nyatakan akan lanjutkan kerjasama militer,  sebagaimana disebut media Iran pada Ahad (25/12/2016).


"Kemenangan ini mengirimkan pesan bahwa teroris tidak berhasil merebut simpati. Kita harus menghentikan teroris menggunakan gencatan senjata untuk membangun kembali kekuatan mereka dan menciptakan basis baru di daerah lain di Suriah, "kata Rowhani dalam pernyatannya kepada Putin pada Sabtu malam seperti disampaikan  Al Arabiya, Ahad (25/12/2016).


Al Arabiya juga mengungkap, bahwa Putin menyambut kekalahan pasukan pemberontak di kota kedua terbesar Suriah itu dan mengatakan kerjasama antara Teheran dan Moskow akan terus dilakukan sampai batas waktu tidak terbatas. Iran dan Rusia menjadi sekutu kuat  bagi Bashar Assad dalam menghadapi pemberontak di Suriah. kedua negara ini awalnya membantah terlibat jauh dalam perang yang telah menewaskan puluhan ribu orang itu. Rusia terlibat aktif membela sekutunya sejak September 2015. Sedang Iran diduga telah terlibat jauh sejak Bashar Assad berkuasa dan belum terjadi pemberontakan di negeri itu namun telah menghabiskan bertahun lamanya untuk membantah berita itu. . 

Sebelumnya dikhabarkan, pemberontak dari kalangan sunny berhasil dipukul mundur dari Aleppo Timur dengan pembumihangusan wilayah itu melalui serangan udara Rusia. Namun berdasarkan laporan media Muslim, tentara syiah Iran dan Rusia bukan hanya mengincar pemberontak, namun menculik warga yang berusaha keluar dari wilayah itu. Sebanyak 800 orang laki-laki telah dipaksa keluar oleh kelompok Syiah dari barisan pengungsi dan hingga kini belum diketahui nasibnya. 

Tentara Suriah pekan ini merebut kembali kendali timur Aleppo, yang telah diambil alih oleh kelompok pemberontak sejak pertengahan 2012. Pengambilalihan juga dilalui dengan serangan dahsyat selama sebulan yang telah menyebabkan puluhan ribu orang mengungsi meninggalkan rumahnya masing-masing. 



canindonesia.com - (Riyadh)
Pasca pelarangan otoritas Iran terhadap jamaah haji Iran untuk melakukan haji tahun 2016, praktis tidak ada jamaah Iran yang mengikuti rangkaian ibadah terbesar umat Islam ini. Begitupun, penyelenggaraan haji tahun ini relatif aman. Hal ini terlihat dari rapi dan teraturnya sistem penyelenggaraan haji baik saat wukuf, mina, maupun saat pelemparan jumarah.
Hampir setiap tahun jamaah asal Iran melakukan kekacauan berskala kecil hingga besar, Tahun 2015 lalu Iran mengakui bahwa jamaahnya yang memicu terjadinya musibah Mina yang menewaskan 717 jamaah dan melukai 800 orang lainnya. Tahun 1979, jamaah Al Mahdi yang berafiliasi dengan Syiah Iran melakukan kudeta berdarah terhadap kota suci Mekah.

Setiap tahunnya, kerajaan Arab Saudi menanda tangani kontrak dengan lebih dari 70 negara untuk menjamin penyelenggaraan haji yang aman demi keselamatan jamaah. Namun Iran menolak memorandum of understanding dengan kerajaan Saudi meskipun Saudi sudah memberi toleransi dengan mengenyampingkan perselisihan dan hubungan diplomatik dengan Iran.

”Iran telah menuntut hak untuk mengatur demonstrasi (haji) dan memiliki hak istimewa yang akan menyebabkan kekacauan selama haji. Ini tidak bisa diterima,” kesal Menteri Luar Negeri Saudi, Adel Al-Jubeir, saat konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Inggris Philip Hammond dikutip Al Arabiya, senin (30/5/2016).

 ”Tahun ini, Iran menolak menandatangani memorandum tersebut," lanjut dia, dengan alasan bahwa Riyadh telah setuju untuk memfasilitasi pengaturan perjalanan peziarah Iran meskipun tidak memiliki hubungan diplomatik.

Hubungan Saudi dan Iran semakin memanas saat mereka berseberangan dalam isue Suriah dimana Iran yang awalnya membantah terlibat dalam perang Suriah ternyata terlibat aktif mencampuri urusan negeri itu. Saudi yang pada rezim raja Abdullah mendukung kudeta syiah di Yaman dan dukungan diam-diamnya di Suriah kini dibawah kekuasaannraja Salman berbalik menentang dan memihak pemberontak Yaman dan pemberontak Suriah.

Salah seorang pejuang Gaza menjadi syahid

Gaza - Dikabarkan 7 pejuang Palestina gugur pada selasa (26/1). Mereka berusia rata-rata 25 tahun. Pemakaman mereka dihadiri lebih dari 250.000 orang warga Gaza.

Mereka gugur ketika memasuki terowongan militer khusus milik Pejuang Palestina di Gaza dalam rangka mempersiapkan segala sesuatu dibawah tanah untuk menjaga kemungkinan terjadi serangan mendadak oleh militer Israel.

Saat melakukan aktifitas didalam terowongan sempit dan dengan panjang puluhan kilometer yang menembus pemukiman yahudi, tiba-tiba terjadi longsor di kedalaman 40 meter dan mereka terkubur di dalamnya. Mereka baru berhasil di temukan pada hari Kamis (28/1).

Uniknya, tim pertahanan sipil Palestina menemukan mereka dalam kondisi wafat dengan tangan mereka saling genggam erat serta jari telunjuk bersyahadat.

Pada hari jumat (29/1) mereka dishalatkan di Masjid Raya Umari Gaza City dan dimakamkan di kuburan Syuhada dengan iring-iringan lebih dari 250.000 orang penduduk Gaza.
Warga Gaza menyebutkan yang mereka lakukan tidak lain hanya untuk menjaga keselamatan warga Gaza, dan mereka berusaha untuk membebaskan masjid Al-Aqsa dan Palestina dari penjajah Israel.

*sumber: Abdillah Onim Gaza.

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget